Ilustrasi Masuknya Islam di Tanah Jawa

Menurut K.H Agus Suyanto dalam kitab “Musarar” tentang Kisah tentang Syekh Syubakir,
masuknya Islam di Jawa diawali saat Sultan Al- Ghabah dari negeri Rum ingin menjadikan tanah Jawa memiliki komunitas Islam. Beliau mengirimkan 24.000 Keluarga ke Jawa, namun semuanya mati terbunuh dikarenakan terbunuh oleh makhluk halus, roh dan dedemit yang ada di tanah Jawa. Tapi Sultan Al- Ghabah tidak menyerah begitu saja. Beliau mengirimkan lagi 4000 keluarga ke tanah Jawa dengan hasil yang sama, pada akhirnya mati terbunuh juga. Kemudian beliau mengutus beberapa ulama yang dipercaya ahli ruqiyah. Naasnya, beberapa dari mereka juga terbunuh hingga hanya tersisa satu ulama yaitu Syekh Syubakir.

Ilustrasi Syekh Subakir

Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa Syekh Subakir setelah menanam beberapa tumbal. Bekas beliau menanamkan tumbal itu disebut dengan petilasan Syekh Subakir “Makam Dowo” yang beberapa ada di Jawa seperti Tuban, Blitar, Lasem. Setelah menanamkan tumbal beliau pergi ke gunung Tidar yang berada di Magelang dan bertemu dengan Danghyang Semar yang biasa disebut sebagai dayang tanah jawa.

Dalam perjumpaan tersebut, Syekh Subakir dan Danghyang Semar membicarakan tentang nasib umat Islam yang ada di tanah jawa. Setelah pembicaraan yang panjang pada akhirnya Danghyang Semar dan Syekh Syubakir memiliki beberapa perjanjian yang akan membuat umat Islam diterima di tanah Jawa:

1. Pertama adalah Tidak boleh ada pemaksaan agama atau kepercayaan,

2. Kedua: Tetap menyampurkan adat dan budaya orang Jawa dalam tempat peribadatan agama Islam, dimana bentuk luar dari bangunan ibadah memiliki bentuk adat jawa dan di dalam sebagai tempat penyebaran agama Islam.

3. Ketiga: Kerajaan Islam boleh berdiri di tanah Jawa namun dengan syarat raja pertama harus berasal dari keturunan agama campuran, maksudnya adalah misal ayah Islam dan ibu Budha begitupun sebaliknya.

4. Keempat: Membiarkan orang Jawa tetap dengan budi pekerti dan segala kepribadian asli orang Jawa pada umumnya. Namun jika orang Jawa sampai hilang jawanya, maka 500 tahun lagi Ki Semar akan kembali lagi untuk merebut tanah Jawa.

Setelah keduanya sama-sama setuju, Syekh Subakir lalu melanjutkan perjalanannya untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Sedangkan Eyang Semar memilih kembali ke pertapaannya. -Nia Thalita

Penulis :

Tinggalkan Komentar, yuk!

Bagikan sekarang:

Kami merupakan situs resmi Lembaga Amal Zakat, Infaq dan Shadaqah NU yang dikelola oleh pengurus NU-Care Lazisnu Kedungrejo sebagai penyalur dana yang amanah dan profesional. Mari berbagi kebaikan dan salurkan donasi Anda untuk saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan.

Artikel Islam Nusantara Lainnya

Situs Official Lazisnu Kedungrejo

Jl. Brigjen Katamso, Kedungrejo, Waru, Sidoarjo. 61256
Jawa Timur, Indonesia

Tentang Kami

Cara Donasi

FAQ